Cari Blog Ini

Senin, 10 Januari 2011

Tradisi Valentine's di Seluruh Dunia

Merayakan hari valentine atau hari kasih sayang, semua orang memiliki caranya sendiri-sendiri. Tentu saja di setiap negara di belahan dunia memiliki tradisi masing-masing dalam merayakan hari istimewa ini. Seperti misalnya di Amerika, orang-orang lebih senang merayakan hari kasih sayang dengan memberikan kartu berhias. Di Spanyol tradisi valentine dirayakan dengan saling bertukar hadiah. Mari kita lihat, bagaimana tradisi valentine di rayakan di belahan bumi lain.

Hari Valentine di Amerika
Di Amerika perayaan valentine ditandai dengan saling bertukar kartu. Ada banyak jenis kartu yang diberikan saat perayaan hari kasih sayang selama bertahun-tahun. Bukan hanya kartu-kartu berhias indah dan berisi kata-kata cinta, tapi juga yang berisi humor-humor kejam. Tak jarang orang-orang berkreasi sendiri membuat kartu valentine untuk diberikan pada orang-orang tercinta.

Hari Valentine di Austria
Di Austria ada sebuah tradisi masa perkenalan, yang mungkin sama artinya dengan hari valentine. Di acara ini para muda mudi menunjukkan cinta mereka dengan memberikan bunga untuk menandai hari valentine.

Hari Valentine di Inggris
Di Inggris dapat ditemukan berbagai versi kisah cinta yang diungkapkan untuk menyambut hari valentine. Di negeri ini saat hari valentine tiba majalah-majalah akan menerbitkan soneta dan puisi untuk memperingatinya.

Hari Valentine di Denmark
Di negeri ini orang-orang membuat puisi dan memberikan permen snowdrop untuk menyambut valentine. Di Denmark orang tidak akan mengirimkan tulisan bernuansa cinta untuk menandai valentine tapi tulisan lucu yang disebut gaekkebrev, surat lelucon. Pengirim gaekkebrev menuliskan nama si pengirim dengan titik-titik. Dan si penerima akan menduga-duga siapa pengirimnya. Lalu pengirim akan mendapatkan telur di saat perayaan paskah, sebagai balasannya.

Hari Valentine di Perancis
Di Perancis ada sebuah tradisi unik di hari valentine. Para lanjang masuk rumah dan saling berhadapan dan mulai saling memanggil dari satu jendela ke jendela lainnya dan berpasangan dengan seseorang yang mereka pilih. Jika seorang pria tidak menyukai pasangannya dia akan meninggalkan wanita ini. Selanjutnya ada acara api unggun di mana wanita yang ditinggalkan akan membakar foto pria ini dan meneriakkan makiannya. Karena acara ini membutuhkan banyak ruang dan kadang disalahgunakan, pemerintah Perancis menetapkan tidak ada lagi acara memanggil pasangan valentine.
Di negeri ini juga ada tradisi mengirimkan kartu yang disebut cartes d'amities yang berisi pesan-pesan indah.

Hari Valentine di Jerman
Di Jerman ada tradisi bagi pria muda dan kekasihnya untuk saling menunjukkan kasih sayang mereka dengan mengirim bunga di hari valentine. Biasanya juga disertai dengan kartu berisi kata-kata indah. Pria-pria Jerman juga memberikan bunga mawar, cokelat dan lain-lainnya sebagai hadiah valentine untuk istrinya.

Hari Valentine di Italia
Di Italia hari valentine dirayakan sebagai bagian dari Festival Musim Semi dan digelar di tempat terbuka. Kaum muda berkumpul di lapangan berbunga atau ornamen taman, di mana mereka mendengarkan musik dan pembacaan puisi. Lalu mereka jalan-jalan dengan pasangan valentine-nya berduaan di taman. Tapi sayang, tradisi ini sudah tidak dilakukan lagi selama beberapa abad.
Di Turin, salah satu kota di Italia ada sebuah tradisi di mana pasangan yang bertunangan mengumumkan pertunangan mereka di hari valentine.

Hari Valentine di Roma
Di Roma hari valentine dinamakan Lupercalia, di hari ini jadi saat yang sangat romantis dan menyenangkan bagus sepasang kekasih.
Hari Valentine di Skotlandia
Di Skotlandia perayaan hari valentine dilakukan dengan sebuah festival. Di festival ini dihadiri sejumlah remaja pria dan wanita yang belum menikah , di mana masing-masing menuliskan nama di kertas kecil, lalu menggulungnya. Kertas itu dikumpulkan di dua topi, satu untuk pria dan satu untuk wanita. Dan tiap orang mengambil satu-satu. Setelah menemukan pasangan, semua diminta tetap pada pasangan yang telah didapat, meski mungkin mereka tidak merasa cocok.
Ada tradisi lain di Skotlandia di hari valentine, di mana menemukan pasangan valentine dengan pria atau wanita lajang yang pertama kali berjalan di sampingnya di jalan umum, atau di manapun.

Hari Valentine di Spanyol
Di Spanyol ada tradisi di mana pasangan saling bertukar hadiah dan untuk para suami mengirimi istri mereka sebuket bunga. (kpl/erl)

BISAKAH ''TRADISI'' VALENTINE DALAM FORMAT BUDAYA BALI?
Hanya dengan sebuah bantal atau sepotong coklat, curahan kasih sayang sepertinya telah terungkap melebihi perasaan kasih sayang itu sendiri. Bantal berbentuk jantung dengan rajutan benang warna-warni dan di seluruh sisinya dihias renda benang perak tentu mengesankan sebuah rasa istimewa. Atau sepotong coklat, bentuknya mungil saja, dibungkus dengan kertas emas bertuliskan ''Aku Sayang Kamu'', tentu bisa menimbulkan kesan haru dan romantis. Peristiwa istimewa itu biasanya terjadi pada Hari Valentine, sebuah tradisi tua yang dirayakan umat di seluruh dunia, termasuk ''diadopsi'' di Indonesia.

Hanya sebuah bantal, namun seorang remaja putri yang tinggal di sebuah rumah di kawasan Jalan Ahmad Yani Singaraja sungguh merasa seluruh tubuh dan jiwanya dilumuri kasih sayang yang melimpah-ruah. Remaja berwajah manis itu menjerit kegirangan dan teman-teman sebayanya diundang untuk mendengar kabar gembira sekaligus mengharukan itu. Remaja putri itu, sebut saja namanya Dian, Jumat (13/2) pagi kemarin memang dikirimi sebuah bantal dari pacarnya yang sedang kuliah di sebuah perguruan tinggi di Denpasar. Hadiah itu, meski hanya sebuah bantal, baginya punya arti istimewa, sebuah ungkapan kasih sayang yang amat istimewa karena diberikan pada saat menyambut hari istimewa: Valentine Day atau Hari Kasih Sayang.

Cerita lain datang dari Rina, seorang gadis centil yang bertempat tinggal di pinggiran kota bagian barat. Gadis dari keluarga yang cukup berada ini punya rencana khusus menyambut Hari Kasih Sayang. ''Ini rencana khusus, jangan bilang-bilang, biar jadi kejutan,'' kata gadis yang mengaku sedang tak punya pacar ini.

Idenya memang cukup segar. Pas Hari Valentine, Sabtu dini hari ini, ia akan menaruh kartu ucapan kasih sayang secara diam-diam di mobil bapaknya. Begitu pagi tiba, ketika bapaknya hendak keluar dan membuka pintu mobil, Rina bersama adiknya seketika akan bernyanyi lagu-lagu kasih sayang. ''Kartunya sudah kami cari, tetapi tema lagunya masih dipikirkan,'' kata gadis periang ini.

Apakah yang dipikirkan remaja tentang Hari Valentine sesungguhnya? ''Hari istimewa, di mana kita bisa mengungkapkan rasa kasih sayang secara khusus kepada orang-orang yang khusus,'' kata Kadek Piscayanti, seorang mahasiswi IKIP, ketika ditemui sedang berkumpul bersama teman sebayanya di sebuah pusat perbelanjaan terbesar di Singaraja. Ia bersama teman-temannya sedang mencari sejumlah bingkisan khusus untuk menyambut hari kasih sayang ini.

Berbeda dengan gadis lainnya, Piscayanti dan kawan-kawannya rencananya merayakan hari kasih sayang bersama anak-anak yatim piatu di Panti Asuhan Dana Punia Singaraja. Sejak dua hari, ia bersama teman-temannya sibuk mengumpulkan duit untuk membeli bingkisan yang tepat bagi anak-anak di panti asuhan. ''Acaranya sederhana, hanya makan bersama,'' ujarnya.

Piscayanti mengungkapkan, Valentine Day dari tahun ke tahun memang disambut dengan antusias oleh kalangan remaja, dewasa maupun anak-anak. Namun karena kasih sayang itu sesuatu yang relatif dan bersifat pribadi, jarang sekali orang merayakannya secara beramai-ramai dalam pentas musik atau pesta besar. Biasanya, para remaja punya acara khusus dengan pacarnya, seperti duduk berdua di pantai sembari saling mengucapkan ungkapan kasih sayang. ''Biasanya tak ada tempat yang secara khusus dihadiri banyak orang untuk merayakan Valentine. Kalau ada tempat yang ramai, misalnya di pantai, itu hanya dipenuhi pasangan remaja yang sedang menumpahkan rasa kasih sayang dengan tingkah mesra,'' paparnya.

Memang, tampaknya Valentine tak melulu mengandalkan kartu ucapan untuk mengungkapkan kasih sayang. Kebudayaan daerah tertentu atau kota tertentu biasanya melahirkan produk budaya sendiri yang berbeda dengan daerah-daerah lainnya. Di sebuah kota besar dengan produk budaya yang cenderung populer, Hari Kasih Sayang tentu memberi inspirasi besar bagi pemusik, perancang busana, penjual makanan, pencetak pernak-pernik dan stasiun televisi.

Kurang Direspons Budaya Bali

Di Bali, tradisi perayaan hari kasih sayang tampaknya masih mengadopsi bentuk-bentuk budaya asing atau budaya kota besar yang sedang menjadi mode. Seperti dikatakan Putu Satria Kusuma, seorang pemerhati budaya di Buleleng. Menurutnya, sebagai sebuah trend, Hari Valentine memang begitu cepat merasuk dan bisa diterima dengan mudah di hati remaja Bali umumnya. Seperti juga cepat dan mudahnya budaya-budaya pop semacam peragaan busana, musik keras, break dance dan pop dance, menyelusupi jiwa remaja. ''Valentine lebih dirayakan karena trend-nya, bukan karena maknanya, sehingga kasih sayang pun diartikan hanya dengan bercinta-cintaan,'' katanya.

Tetapi, memang begitulah remaja. Kata Putu, remaja memang membutuhkan sebuah momen, sebuah ungkapan, sebuah idiom, untuk mengungkapkan bentuk nyata dari perasaan-perasaan mereka. Suka tidak suka, para remaja menemukannya pada Hari Valentine yang kebetulan bukan merupakan produk budaya lokal. Sebab, menurut Putu, budaya lokal, termasuk adat dan agamanya, sangat jarang memberi perhatian tertentu pada perilaku remaja. ''Budaya Bali selalu terlambat merespons gejolak dan perkembangan remaja,'' nilainya.

Dalam pengamatan Putu, di Bali sangat sedikit, bahkan mungkin tidak ada perayaan-perayaan khusus yang sekaligus bisa nyambung dengan gejolak rasa khas remaja. Hari raya Galungan, Nyepi, atau hari-hari khusus lainnya, lebih banyak menekankan hubungan antara manusia dengan Tuhan. ''Hubungan cinta kasih antarmanusia, apalagi hubungan cinta remaja, sepertinya tak memiliki momen untuk diungkapkan,'' tandasnya.

Apakah Hari Kasih Sayang tak bisa dirayakan dengan cara dan dalam format tradisi lokal? Putu mengaku pesimis dan terbukti memang jarang ada remaja yang melakukannya. Menurutnya, budaya Bali seringkali gagal meluluhkan diri dengan budaya luar untuk menjadi sebuah budaya baru yang bersifat lokal. Misalnya, acara nyurya sewana untuk menyambut tahun baru. Nyurya sewana dimaksudkan untuk membumikan perayaaan tahun baru yang sebelumnya memang dikenal sebagai budaya luar. ''Namun, hal itu saya nilai gagal karena orang tetap lebih banyak merayakan tahun baru dengan menikmati produk budaya luar, seperti ke disko, pesta musik dan bahkan pesta seks,'' katanya.


Di Bali tradisi perayaan Hari Kasih Sayang masih mengadopsi bentuk-bentuk budaya asing atau budaya kota besar yang sedang menjadi mode.

Budaya lokal, termasuk adat dan agamanya, sangat jarang memberi perhatian tertentu pada perilaku remaja. * Budaya Bali selalu terlambat merespons gejolak dan perkembangan remaja.

Di Bali sangat sedikit, bahkan mungkin tidak ada perayaan-perayaan khusus yang sekaligus bisa nyambung dengan gejolak rasa khas remaja.

Hari raya atau hari-hari khusus lainnya, lebih banyak menekankan hubungan antara manusia dengan Tuhan. Hubungan cinta kasih antarmanusia, apalagi hubungan cinta remaja, seperti tak memiliki momen untuk diungkapkan.
(sumber: BaliPost)

Nah, sebetulnya peringatan hari kasih sayang itu yg sering kita sebut Valentine’s Day adalah merupakan Budaya barat yang terlanjur kita ikuti. Sebetulnya kasih sayang tidak hanya kita curahkan pada saat hari valentine’s saja, melainkan setiap hari kita selalu curahkan kepada keluarga, teman, sahabat dan pacar.
Dalam rangka memperingati hari valentine nanti pada 14 Februari kami, Baduda Muda Bali akan mengadakan kunjungan ke YPAC Bali, membantu menghibur dan memberikan sesuatu yg kiranya dapat membantu saudara kita yang tdk seberuntung kita. Selain itu para Pegawai DKP Denpasar juga akan kita coba lirik keberadaannya karena jika tidak ada beliau bias dbayangkan kota kita akan sekotor apa??
Maka dari itu, kami mengundang semeton Baduda untuk dapat berpartisipasi dalam acara tersebut.
Mari kita belajar bersama sama untuk mencintai dan peduli terhadap sesama.
Gdemuliarthabadudamudabali.blogspot.com

Salam Baduda
Salam (+)POSITIF

Tidak ada komentar:

Posting Komentar